Protokol Keselamatan Matras: Standar Matras dan Area Larangan Pemasangan Kaki

Dalam gulat, meskipun kontak fisik adalah inti dari olahraga ini, keselamatan atlet adalah prioritas tertinggi. Hal ini diwujudkan melalui penetapan Protokol Keselamatan yang ketat, terutama yang berkaitan dengan matras dan batasan gerakan yang dapat mencederai sendi. Protokol Keselamatan Matras mencakup standar teknis matras yang digunakan hingga peraturan rinci mengenai posisi kaki dan sendi selama bergumul. Memastikan Protokol Keselamatan ini dipatuhi adalah tanggung jawab bersama antara penyelenggara, pelatih, dan atlet.

Standar matras adalah garis pertahanan pertama dalam Protokol Keselamatan. Matras gulat yang disetujui harus memiliki ketebalan minimal 4 hingga 5 sentimeter dan terbuat dari bahan penyerap kejut (shock-absorbing) yang efektif. Ukuran matras standar untuk kompetisi internasional adalah 9×9 meter, dengan area pertarungan sentral yang ditandai dengan lingkaran yang lebih kecil. Direktur Perlengkapan dan Fasilitas Federasi Gulat Nasional, Bapak Toni Wirawan, S.T., mencatat dalam laporan audit fasilitas per kuartal II tahun 2025 bahwa matras yang berusia lebih dari 8 tahun harus diganti karena penurunan densitas, yang dapat meningkatkan risiko gegar otak saat terjadi slam yang keras.

Aspek kedua dari Protokol Keselamatan matras yang sangat penting adalah pencegahan cedera sendi. Secara spesifik, dalam gulat, terdapat Illegal Holds yang berfokus pada area larangan, terutama di sekitar lutut dan pergelangan kaki. Salah satu aturan vital adalah larangan melakukan kuncian kaki yang dapat memutar atau memelintir lutut (Twisting Knee Locks). Pegulat dilarang menggunakan kaki atau tumit mereka untuk “menjangkar” atau “memasang” (anchoring) kaki mereka pada matras atau pada lawan dengan cara yang dapat memicu tekanan lateral yang berlebihan pada lutut lawan. Fisioterapis Tim Gulat Utama, Ibu Diah Purnomo, S.Ft., M.Kes., menekankan bahwa cedera ligamen lutut (ACL/PCL) adalah salah satu cedera paling umum yang diakibatkan oleh Illegal Holds ini.

Untuk memastikan kepatuhan, Wasit memiliki instruksi ketat untuk segera meniup peluit dan menghentikan aksi jika mereka melihat pegangan yang membahayakan sendi, bahkan jika belum terjadi cedera. Dalam pelatihan wasit yang diadakan pada tanggal 30 November 2025, wasit dilatih untuk mengidentifikasi “kuncian empat poin” pada kaki (di mana lutut lawan dipuntir oleh lebih dari tiga anggota tubuh penyerang) sebagai pelanggaran serius. Kepatuhan terhadap Protokol Keselamatan ini memastikan bahwa meskipun gulat adalah olahraga pertarungan intens, risiko cedera fatal dapat diminimalisir melalui standar peralatan dan disiplin teknik yang ketat.