Fenomena Catch Wrestling: Akar dari Banyak Teknik Gulat Modern dan MMA

Di tengah popularitas gulat gaya bebas Olimpiade dan Seni Bela Diri Campuran (MMA) saat ini, terdapat disiplin tua dan brutal yang sering dilupakan namun sangat berpengaruh: Catch Wrestling (sering disebut Catch-as-Catch-Can). Fenomena Catch Wrestling bukan hanya sekadar gaya gulat; ia adalah sistem pertarungan lengkap yang memprioritaskan submission (kuncian menyerah) dan pin (menahan bahu lawan) tanpa banyak batasan. Akar historisnya yang berawal dari abad ke-19 di Inggris dan Amerika Serikat menjadikannya fondasi utama bagi banyak teknik takedown dan kuncian yang digunakan dalam olahraga tempur modern.

Fenomena Catch Wrestling mendapatkan namanya dari filosofi bahwa pegulat diizinkan untuk “menangkap apa pun yang bisa ditangkap” (catch as catch can), yang mengacu pada kebebasan menggunakan kuncian sendi (joint locks) yang tidak diizinkan dalam gaya gulat amatir modern. Disiplin ini berkembang pesat di kalangan sirkus keliling, pameran karnaval, dan kompetisi taruhan tinggi di Inggris, terutama di daerah Lancashire, sebelum menyebar ke Amerika. Pada masa puncaknya di awal tahun 1900-an, pegulat Catch seperti Frank Gotch dianggap sebagai atlet paling menakutkan di dunia.


Warisan Teknis dalam MMA

Pengaruh utama dari Fenomena Catch Wrestling terlihat dalam MMA dan disiplin submission grappling. Sementara gulat Olimpiade (gaya bebas) melarang kuncian sendi, Catch Wrestling justru menjadikannya senjata utama. Kuncian leher yang menekan (chokes) dan kuncian kaki (leg locks) yang sangat efektif dan merusak merupakan ciri khas dari gaya ini. Banyak takedown gulat modern, termasuk suplex dan double leg takedown cepat, memiliki akar yang kuat dari Catch Wrestling yang dirancang untuk mendaratkan lawan ke matras dengan keras, sehingga mudah untuk dikunci atau di-pin.

Saat ini, banyak grappler MMA yang sukses mengakui mempelajari prinsip Catch untuk meningkatkan permainan mereka. Sebagai contoh, teknik-teknik seperti keylock atau heel hook—yang sangat ditakuti dalam MMA—memiliki sejarah panjang dalam Fenomena Catch Wrestling. Para pelatih terus meneliti teknik lama ini untuk mencari submission yang kurang umum. Profesor Seni Bela Diri Campuran, Dr. Reza Iskandar, dalam sebuah seminar di Jakarta pada tanggal 29 Februari 2024, menegaskan bahwa fokus Catch Wrestling pada kontrol pinggul dan kuncian leher masih menjadi aspek paling relevan yang diadopsi oleh atlet MMA.


Gulat Profesional dan Evolusi Submissions

Selain MMA, Fenomena Catch Wrestling juga merupakan akar sejarah dari gulat profesional (Pro Wrestling) modern. Awal gulat profesional pada abad ke-20 sebenarnya adalah pertandingan Catch yang sah sebelum berevolusi menjadi hiburan olahraga yang hasilnya diatur. Banyak submission move yang digunakan sebagai “finisher” ikonik dalam Gulat Profesional, seperti Figure Four Leglock atau Sharpshooter, sebenarnya adalah versi showmanship dari kuncian Catch Wrestling yang asli. Warisan ini menunjukkan betapa besar pengaruh Catch Wrestling dalam membentuk baik olahraga tempur yang sah maupun industri hiburan olahraga. Disiplin ini mengajarkan bahwa kontrol posisi dan leverage adalah segalanya, menjadikannya sistem pertarungan yang benar-benar abadi.