Tugas Pokok Guru di Era Digital: Tantangan dan Peluang

Di era digital ini, Tugas Pokok Guru mengalami transformasi signifikan, menghadirkan tantangan sekaligus peluang baru dalam dunia pendidikan. Peran guru kini melampaui batas-batas kelas fisik, menuntut adaptasi dengan teknologi dan metode pembelajaran inovatif. Memahami bagaimana Tugas Pokok Guru bergeser dalam lanskap digital ini sangat penting bagi setiap pendidik untuk tetap relevan dan efektif.

Salah satu tantangan utama bagi Tugas Pokok Guru di era digital adalah kecepatan perubahan teknologi. Guru harus senantiasa belajar dan beradaptasi dengan berbagai platform pembelajaran daring, aplikasi edukasi, dan alat digital lainnya. Misalnya, penggunaan Learning Management System (LMS) seperti Google Classroom atau Moodle, serta aplikasi konferensi video seperti Zoom atau Google Meet, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan pembelajaran. Sebuah survei yang dilakukan oleh Asosiasi Guru Digital Indonesia pada Maret 2025 menunjukkan bahwa 60% guru merasa perlu pelatihan lebih lanjut dalam integrasi teknologi ke dalam kurikulum. Tantangan lainnya adalah memastikan aksesibilitas digital bagi semua siswa, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan infrastruktur internet.

Namun, di balik tantangan tersebut, era digital juga membuka peluang besar bagi Tugas Pokok Guru. Guru dapat memanfaatkan kekayaan sumber daya daring untuk memperkaya materi pembelajaran, membuat pelajaran lebih interaktif dan menarik. Video edukasi, simulasi virtual, dan e-book kini mudah diakses, memungkinkan guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan mendalam. Sebagai contoh, di sebuah sekolah menengah di Bandung pada tahun ajaran 2024/2025, guru fisika berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep gerak melalui penggunaan simulasi virtual realitas yang memungkinkan siswa “berinteraksi” langsung dengan eksperimen. Inovasi ini bahkan diliput oleh media lokal pada edisi Minggu, 13 Oktober 2024.

Selain itu, digitalisasi juga mempermudah guru dalam tugas pokok penilaian dan evaluasi. Berbagai aplikasi penilaian daring memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik secara instan, melacak kemajuan siswa dengan lebih efisien, dan menganalisis data pembelajaran untuk menyesuaikan strategi pengajaran. Guru dapat dengan mudah mengidentifikasi area di mana siswa membutuhkan bantuan ekstra, sehingga bimbingan dapat diberikan secara lebih tepat sasaran. Pada sesi webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 5 November 2024, pukul 14.00 WIB, narasumber dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menyampaikan bahwa penggunaan alat penilaian digital dapat mengurangi beban administrasi guru hingga 30%, memungkinkan mereka fokus lebih banyak pada interaksi dengan siswa.

Dengan demikian, Tugas Pokok Guru di era digital tidak hanya tentang menguasai teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan bimbingan. Guru yang mampu beradaptasi dan merangkul perubahan ini akan menjadi pilar utama dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan terhubung secara digital.