Dalam gulat, kecepatan eksekusi serangan adalah segalanya. Salah satu teknik takedown yang paling spektakuler dan efektif, Fireman’s Carry, menuntut Transisi Mulus dari Posisi Dasar yang defensif menjadi serangan yang eksplosif. Transisi Mulus ini melibatkan serangkaian langkah yang terkoordinasi—mulai dari level change cepat hingga kuncian di bawah bahu lawan—yang harus dieksekusi dalam sepersekian detik untuk mematahkan Keseimbangan dan Stabilitas lawan. Menguasai Transisi Mulus dari stance ke serangan adalah ciri khas pegulat tingkat elit yang mampu mengejutkan dan mendominasi lawan. Pelatih gulat Purna Waktu di PPLP Jawa Barat telah menetapkan target bahwa Fireman’s Carry harus dieksekusi secara penuh dalam waktu tidak lebih dari 1.5 detik dari kontak awal.
Fireman’s Carry adalah Teknik Serangan mengangkat yang mengambil keuntungan dari berat badan lawan. Serangan ini dimulai ketika pegulat dan lawan berada dalam jarak dekat (clinch), biasanya dengan saling mengontrol leher dan lengan (collar-and-elbow tie). Langkah pertama adalah level change yang cepat, di mana pegulat menurunkan pinggul mereka secara drastis, mirip dengan Lompatan Siap Pegulat pada Penetration Step, tetapi dengan fokus vertikal ke bawah. Penurunan level yang cepat ini mengejutkan lawan dan secara efektif memecah stance mereka.
Langkah berikutnya adalah penetrasi dan kuncian. Pegulat memasukkan salah satu lengan mereka di antara kaki lawan dan lengan yang lain di bawah ketiak lawan (mirip seperti membawa orang yang terluka di bahu, dari situlah namanya berasal). Pada saat ini, pegulat harus melepaskan kuncian leher mereka dan segera memasukkan bahu ke bagian dalam paha lawan. Ini adalah momen kritis di mana Keseimbangan dan Stabilitas lawan terganggu total, dan berat badan mereka tertumpu pada bahu pegulat.
Fase terakhir adalah bantingan. Pegulat menggunakan kekuatan eksplosif dari kaki mereka untuk berdiri tegak sambil mengangkat lawan di atas bahu, lalu membanting lawan ke matras ke arah belakang atau samping. Keberhasilan takedown ini bergantung pada sinkronisasi drive kaki dan tarikan lengan. Dengan menguasai transisi yang presisi ini, pegulat dapat mengubah pertarungan tie-up yang statis menjadi takedown dinamis, mendapatkan poin yang berharga, dan memastikan dominasi fisik di matras.
