Mutu Guru Honorer Jadi Perhatian: Benyamin Pilar Berjanji Memperbaiki Lewat Agenda

Isu mengenai perbaikan mutu guru, khususnya guru honorer, kembali menjadi topik penting. Tokoh masyarakat dan pemerhati pendidikan, Benyamin Pilar, baru-baru ini menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan mutu guru honorer melalui serangkaian agenda terstruktur. Pernyataan ini disampaikan dalam acara seminar pendidikan yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, pada hari Kamis, 22 Mei 2025.

Benyamin Pilar menegaskan bahwa peningkatan mutu guru honorer adalah fondasi utama untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia. Beliau menyoroti dedikasi dan pengabdian para guru honorer, terutama di daerah-daerah terpencil, yang seringkali menghadapi berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, perhatian yang serius terhadap pengembangan profesionalisme mereka menjadi sangat krusial.

Agenda yang dipaparkan oleh Benyamin Pilar mencakup beberapa poin strategis untuk memperbaiki mutu guru honorer. Salah satunya adalah program sertifikasi khusus yang dirancang untuk guru honorer dengan mekanisme yang lebih fleksibel dan terjangkau. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap guru honorer memiliki standar kompetensi yang memadai sesuai dengan bidang ajar mereka. Proses sertifikasi direncanakan akan dimulai pada bulan Agustus 2025 dan dilaksanakan secara bertahap di berbagai Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang tersebar di seluruh provinsi.

Selain sertifikasi, agenda tersebut juga mencakup peningkatan kapasitas melalui pelatihan intensif dan workshop yang fokus pada inovasi pembelajaran, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, serta pengembangan karakter siswa. Pelatihan ini akan melibatkan para ahli pendidikan dan praktisi terbaik di bidangnya dan akan diadakan secara berkala setiap три bulan sekali di tingkat kabupaten/kota. Benyamin Pilar juga menyoroti pentingnya memberikan pendampingan dan mentoring bagi guru honorer yang baru bertugas, agar mereka dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif dalam lingkungan sekolah.

Lebih lanjut, Benyamin Pilar menekankan bahwa perbaikan mutu guru honorer juga harus diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan. Ia berjanji akan terus mengadvokasi kebijakan yang memberikan honorarium yang lebih layak dan tunjangan yang memadai bagi para guru honorer, sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka. Ia juga akan mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk pengembangan profesionalisme guru honorer di wilayah masing-masing. Dengan implementasi agenda yang terencana dan berkelanjutan ini, diharapkan mutu guru honorer di seluruh Indonesia dapat meningkat secara signifikan, sehingga berdampak positif pada kualitas pendidikan secara keseluruhan.