Di balik setiap telur, ada kehidupan yang menunggu untuk terungkap. Proses kelahiran anakan unggas adalah salah satu keajaiban alam yang paling menakjubkan. Momen Pecah Cangkang bukan sekadar kejadian biasa, melainkan sebuah perjuangan heroik dari makhluk kecil.
Sebelum cangkang pecah, anakan unggas sibuk di dalam. Mereka tumbuh, berkembang, dan mempersiapkan diri untuk dunia luar. Sumber nutrisi dari kuning telur mendukung pertumbuhan mereka. Setiap hari membawa mereka semakin dekat ke tahap berikutnya.
Ketika waktunya tiba, anakan unggas akan mulai menusuk bagian dalam cangkang. Ini adalah tahap yang dikenal sebagai “pipping.” Dengan paruh kecil mereka, mereka membuat retakan pertama, sebuah tanda bahwa kehidupan baru akan segera dimulai.
Proses ini membutuhkan energi luar biasa dari anakan. Mereka menggunakan “gigi telur” yang tajam di ujung paruh mereka, sebuah tonjolan sementara yang akan menghilang setelah menetas. Ini adalah alat bantu utama mereka untuk Pecah Cangkang.
Setelah retakan awal, anakan akan terus berputar di dalam telur, memperluas retakan secara melingkar. Gerakan ini sangat penting untuk menciptakan bukaan yang cukup besar agar mereka bisa keluar. Kesabaran dan kekuatan sangat dibutuhkan.
Terkadang, proses Pecah Cangkang bisa memakan waktu berjam-jam, bahkan satu hari penuh. Para peternak dan pengamat harus sabar dan tidak terburu-buru membantu, kecuali jika ada tanda-tanda kesulitan yang jelas. Intervensi bisa berbahaya.
Begitu retakan melingkar selesai, cangkang akan terbelah menjadi dua bagian. Kepala anakan unggas yang basah dan lelah akan muncul pertama kali. Momen ini selalu mengharukan dan dipenuhi kegembiraan bagi yang menyaksikannya.
Anakan yang baru lahir biasanya terlihat basah dan lemas. Bulu mereka masih menempel erat ke tubuh. Namun, dalam beberapa jam, bulu-bulu itu akan mengering dan mengembang, memperlihatkan wujud mereka yang menggemaskan. Mereka sangat rapuh.
Setelah sepenuhnya keluar dari cangkang, anakan akan beristirahat sejenak. Energi mereka terkuras habis selama proses kelahiran. Namun, insting untuk bertahan hidup akan segera mengambil alih, mendorong mereka untuk mencari kehangatan dan makanan.
